Aku dan...huh. Cinta.

Sabtu, 29 Agustus 2015

Aku memuja keindahan. Tergila-gila pada seni dan kesempurnaan. 

Aku membenci dan tidak percaya lagi pada cinta, namun aku sangat suka menulis tentang cinta. 

Aku suka lagu cinta tanpa kata-kata cinta. 

Saat aku mencintaimu, aku tak akan menunjukkannya dan bilamana Aku meninggalkanmu, kau tak akan mampu melepaskan aku. 

Aku mencintai kesempurnaan, tapi diriku tak luput dari kekurangan. 

Aku mencintai seni, tapi aku jelek dalam membuatnya.


Aku tak suka ada orang yang mendominasi,  tapi hati dan pikiran ku didominasi oleh mu.


Aku mencintaimu, tetapi kamu mencintainya: ah sudahlah. Aku sesak.

Si Angin

Sabtu, 22 Agustus 2015

Si Angin

Untuk seseorang yang sering membelai rambutku dan hilang sekejap mata seperti angin di hidupku. 


Datang kamu;
Setengah berlari, pula.
Kali ini aku harap kau bawa hal penting. 
Nyatanya memang kau bawa hal penting. Setidaknya untuk dirimu sendiri.
Dan juga dia. 

"menurutmu, sikap ku yang mana yang perlu diperbaiki?" ujarmu harap-harap cemas
"memang kenapa? Ada apa?"tanyaku bingung
"tidak apa-apa. Khe bilang dia tak suka satu sikap ku, dan dia marah, lalu mendiamkanku beberapa hari belakangan" jawab mu menunduk
"Khe? Siapa lagi itu?"
"teman.."jawab mu ragu-ragu
"tapi mesra?" Aku melanjutkan perkataan mu dengan lidah kelu
"hm! Semacam pdkt-an, lah"
"wah, wah. Jahat kamu, masa curhat tentang pacar baru mu sama mantan kamu. Kan gak etis." Kata ku sok bercanda, padahal bersungguh-sungguh. Aku pun tertawa palsu. 
"belum jadi pacar-lah! kan baru deket doang"kata mu tersipu
"ya tapi sebentar lagi jadi pacar mu, kan? Tinggal kau tembak saja lalu jadi." kata ku sok tegar lagi.
"Yah, terserah kamu saja.. hm, aku mau pulang. Banyak tugas. Tolong kirim pesan saja, ya.. sikap apa yang kurang baik dari ku yang mesti ku ubah. Aku pamit." kamu pun pergi seusai tersenyum sangat manis. 

Mati saja!
Rutukku dalam hati. 

Cewe mana... 
yang mau membantu mantan pacarnya, terutama bila  itu menyangkut masalah cinta? 

celakanya, aku melakukan itu.

Aku mulai mengais-ngais kenangan baik sebelum kenal-berteman-pendekatan-pacaran-putus-berteman-'sahabat'

tak ada. Kamu tak punya sikap buruk. Kamu nyaris tak pernah lakukan kesalahan. Satu satunya kesalahan mu adalah bertemu dengan ku. 

Pelit?
Tidak. bahkan sampai saat ini bila kau ajak aku nonton, kau bayar. 

Cuek? Dingin?
Tidak. Kau selalu hangat dan peduli pada setiap orang. Bahkan pada seonggok mantan sepertiku. 

Nakal?
Kamu bahkan tak berani sentuh rokok. 

Bodoh? Pemalas?
Siapa tak kenal kamu, si juara olimpiade sains tingkat nasional? 
Siapa tak kenal kamu, si tukang piket ter bersih di sekolah?

Tukang selingkuh?
Saat bersama teman-teman mu saja, kamu tak suka memandang wanita. 

Mungkin kesalahan mu adalah aku, dan sikap buruk mu adalah berteman dengan ku. 

Mungkin ini waktunya, aku melepaskannu dan membiarkanmu bahagia dengan cewe lain. 
Aku tau dan aku sadar, mantan seperti ku tak mampu gapai kamu.

Aku menghela napas sangat dalam dan mengeluarkannya dengan lamban. 

Dengan mata memerah, aku perlahan mengetiknya. 

"Sikap mu yang tak bagus adalah sering bersama ku.
Tak usah temui aku lagi, kita itu tak pantas berteman. Kodrat kita hanya mantan. 
itu yang terbaik supaya Khe ga marah lagi?^^" 

Aku mengirimnya dan rasa lega meluap padahal aku ditengah menangis. 
Tiba-tiba, seorang menepuk bahu ku.  Aku menoleh dan

"eh kamu!"kataku terkejut melihat laki-laki yang ternyata menepuk bahuku. segera aku menghapus air mata ku dan tersenyum.

"ya, aku! hahah" ia tertawa lalu

"mari pulang, aku antar!" kata dia lagj. 

"gak mau ah" jawabku sungkan

"lah.. kamu gak kangen sama aku?" kata dia lagi

"huh, dasar!" kata ku tersenyum.

"wah.. manisnya. sini! sini.. sini, kekasih ku!" kemudian Ia merangkul bahuku. 

--------------

Ton terdiam lama melihat notification bar nya. Sed dan Khe mengirim pesan bersamaan yang isinya sama. 

Khe :
Maaf ya.. udah diemin kamu beberapa hari ini, dan membuat mu berpikir keras apa sikap burukmu yang tak kusuka.  Aku rasa aku harus memberitahumu. 

Khe :
Kamu terlalu deket sama mantan kamu... si Sed itu. Aku gak suka. Banyak lho, kasus mantan balik jadi pacar lagi. Aku rasa aku takut itu terjadi padamu. hehe maaf atas pemikiran konyol ini. 

Pesan singkat dari Sed lebih membuatnya terdiam lagi.

 Sed.. apakah Sed benar-benar sudah melepaskannya? Merelakannya? benar, Sed begitu? 

Ton lama terpaku membaca pesan dari kedua perempuan itu. 

Entah karena Ton terlalu senang telah dapatkan jawaban yang dia cari, 

ataukah.... 

Ia mulai sadar, siapa yang benar-benar Ia cintai? 






Bertahan Atau Tinggalkan?

Bertahan?
Sudah lama sejak ku putuskan begitu, tapi tetap saja aku selalu dihantui rasa ragu. 
Benarkah, kamu pantas untuk ku pertahankan? 

Tinggalkan?
Sejak keragu-raguan itu muncul, tindakan ini selalu ku perhitungkan dan nyaris ku jalani, tapi aku tetap tak melakukannya. 

Hatiku terus menerus bimbang dan;

Saat melihatmu, lagi-lagi pertanyaan itu muncul. 
Pertanyaan semacam; bertahan, atau tinggalkan?
Karena setiap melihat bayangmu, selalu saja aku mengingat betapa sakitnya jika aku harus bergerak meninggalkanmu, tetapi jika aku terus bertahan, ntah bagaimana lagi bentuk hati ini nantinya. 


mereka-mereka yang bilang: Lupakan saja! Hentikan mencintainya! 
pasti benar-benar tak mengerti besarnya perjuanganku.

Sudah sejak satu tahun lalu, dan aku masih suka. 
Gaya rambut aneh mu
Senyum menjengkelkan mu
dan
Suara yang tak asing itu. 

Sial, lihat kan.
keberadaan mu sangat ku sukai. 

Hal teraneh yang ku rasakan adalah, wangi parfum-mu-yang-menyengat itu, lho. 

Begini, 
Aku benci wangi parfum laki-laki.
Karena mereka begitu menyengat dan menusuk hidung kecil ku ini. 
Tetapi, saat mencium wangi parfum murahan mu, aku seperti tersihir.
Aku suka.
Sial, aku benar-benar terhanyut. 

Sudah sudah, tak perlu marah saat ku sebutkan parfum mu murahan. 
Aku hanya mencoba melukiskan betapa aku mencintaimu, dengan kata-kata yang menyebalkan, 
Biar kau tahu, aku sungguh sebal saat menyadari aku mencintaimu,

Karena jujur, mencintai seseorang benar-benar melelahkan dan terus membuat luka dimana-mana. 

Semua tetek bengek cinta, benar-benar memuakkan

dan aku sangat benci saat mengetahui :

Aku mencintaimu. 

Sahabat ku bilang: Tinggalkan! Berjuta-juta lelaki di dunia ini! Mengapa harus dia, dia- yang tak memilki nilai seberapa itu?


Mereka itu sahabatku, tapi tidak mengerti seberapa pentingnya kamu untukku.
Seberapa banyak, aku memimpikanmu di dalam tidur, dan mengkhayalkanmu di dunia nyata. 

Hal terlucu yang kulakukan, adalah saat aku mencoba melupakan dengan cara mencoba mencintai pria lain.
Bukannya melupakanmu, aku malah terjebak di kubangan rasa bersalah- karena telah membohongi perasaan sendiri. 

Hati ku bilang: Bertahan, kamu pasti bisa! 
Hatiku sendiri benar-benar tak mengerti dan mengetahui luka yang banyak kuterima karena terus-menerus memilih untuk bertahan...dalam rangka mencintaimu. 

Hal terlucu yang kulakukan adalah saat kamu sudah berbahagia dengan perempuan lain, aku masih menunggu dengan tolol dirimu, padahal mungkin ada laki-laki diluar sana yang menunggu kehadiranku. 

Tenggelam aku dalam perasaan tak bertuan ini.
Ntah hingga kapan. 
Tetapi tenang, aku baik-baik saja, kok.

sebab...Menunggu satu orang tidak sesulit itu, kan?