Bertahan Atau Tinggalkan?

Sabtu, 22 Agustus 2015

Bertahan?
Sudah lama sejak ku putuskan begitu, tapi tetap saja aku selalu dihantui rasa ragu. 
Benarkah, kamu pantas untuk ku pertahankan? 

Tinggalkan?
Sejak keragu-raguan itu muncul, tindakan ini selalu ku perhitungkan dan nyaris ku jalani, tapi aku tetap tak melakukannya. 

Hatiku terus menerus bimbang dan;

Saat melihatmu, lagi-lagi pertanyaan itu muncul. 
Pertanyaan semacam; bertahan, atau tinggalkan?
Karena setiap melihat bayangmu, selalu saja aku mengingat betapa sakitnya jika aku harus bergerak meninggalkanmu, tetapi jika aku terus bertahan, ntah bagaimana lagi bentuk hati ini nantinya. 


mereka-mereka yang bilang: Lupakan saja! Hentikan mencintainya! 
pasti benar-benar tak mengerti besarnya perjuanganku.

Sudah sejak satu tahun lalu, dan aku masih suka. 
Gaya rambut aneh mu
Senyum menjengkelkan mu
dan
Suara yang tak asing itu. 

Sial, lihat kan.
keberadaan mu sangat ku sukai. 

Hal teraneh yang ku rasakan adalah, wangi parfum-mu-yang-menyengat itu, lho. 

Begini, 
Aku benci wangi parfum laki-laki.
Karena mereka begitu menyengat dan menusuk hidung kecil ku ini. 
Tetapi, saat mencium wangi parfum murahan mu, aku seperti tersihir.
Aku suka.
Sial, aku benar-benar terhanyut. 

Sudah sudah, tak perlu marah saat ku sebutkan parfum mu murahan. 
Aku hanya mencoba melukiskan betapa aku mencintaimu, dengan kata-kata yang menyebalkan, 
Biar kau tahu, aku sungguh sebal saat menyadari aku mencintaimu,

Karena jujur, mencintai seseorang benar-benar melelahkan dan terus membuat luka dimana-mana. 

Semua tetek bengek cinta, benar-benar memuakkan

dan aku sangat benci saat mengetahui :

Aku mencintaimu. 

Sahabat ku bilang: Tinggalkan! Berjuta-juta lelaki di dunia ini! Mengapa harus dia, dia- yang tak memilki nilai seberapa itu?


Mereka itu sahabatku, tapi tidak mengerti seberapa pentingnya kamu untukku.
Seberapa banyak, aku memimpikanmu di dalam tidur, dan mengkhayalkanmu di dunia nyata. 

Hal terlucu yang kulakukan, adalah saat aku mencoba melupakan dengan cara mencoba mencintai pria lain.
Bukannya melupakanmu, aku malah terjebak di kubangan rasa bersalah- karena telah membohongi perasaan sendiri. 

Hati ku bilang: Bertahan, kamu pasti bisa! 
Hatiku sendiri benar-benar tak mengerti dan mengetahui luka yang banyak kuterima karena terus-menerus memilih untuk bertahan...dalam rangka mencintaimu. 

Hal terlucu yang kulakukan adalah saat kamu sudah berbahagia dengan perempuan lain, aku masih menunggu dengan tolol dirimu, padahal mungkin ada laki-laki diluar sana yang menunggu kehadiranku. 

Tenggelam aku dalam perasaan tak bertuan ini.
Ntah hingga kapan. 
Tetapi tenang, aku baik-baik saja, kok.

sebab...Menunggu satu orang tidak sesulit itu, kan?

0 komentar:

Posting Komentar

Diharapkan memberi komentar yang membangun ya^^